Minggu, 23 Agustus 2015

Florence - AC Milan sial ketika mereka kehilangan Rodrigo Ely akibat kartu kuning kedua menjelang babak pertama berakhir. Namun, lini depan mereka juga memperlihatkan catatan yang tidak bisa dibilang bagus. Kartu merah Ely pada menit ke-36 menjadi salah satu cerita dari kekalahan 0-2 yang diderita Rossoneri dari Fiorentina, Senin (24/8/2015) dinihari WIB. Apesnya buat Milan, kekalahan tersebut terjadi ketika mereka sedang pede-pede-nya. Ketika menang 2-0 atas Perugia pada babak ketiga Coppa Italia, 17 Agustus silam, Milan dengan wajah baru menunjukkan performa menjanjikan. Ely, yang diduetkan sebagai palang pintu bersama Alessio Romagnolli, tampil apik. Begitu pula dengan trio di lini depan mereka: Keisuke Honda-Luiz Adriano-Carlos Bacca. Satu-satunya yang diprotes sang pelatih, Sinisa Mihajlovic, dari pertandingan itu adalah Milan terlalu cepat puas. Mereka melepas pedal gas ketika sudah unggul 2-0. Imbasnya, mereka tampil tanpa tenaga di babak kedua. Mihajlovic sepertinya harus mengevaluasi lagi performa timnya setelah kekalahan dari Fiorentina. Honda-Adriano-Bacca kembali diandalkan di lini depan, dengan Honda dipasang sebagai trequartista di belakang Adriano dan Bacca. Berbeda dengan laga melawan Perugia, ketiganya melempem dinihari tadi. Milan punya 8 attempts, tapi tidak ada satu pun yang mengarah tepat sasaran. Hanya Bacca yang melepaskan attempts pada laga tersebut (2 attempts), sementara Honda dan Adriano malah nihil. Pemain Milan yang paling banyak melepaskan attempts adalah Giacomo Bonaventura dengan 3 attempts sepanjang laga. Dalam catatan WhoScored, ini adalah pertama kalinya Milan gagal menorehkan attempts on target pada sebuah laga sejak menghadapi Lazio, Maret 2014. Milan boleh mendominasi lini tengah, tapi catatan di atas menunjukkan bahwa lini depan mereka masih belum cukup efektif. "Bermain dengan 10 orang memang membuat semuanya lebih berat, tapi seharusnya kami bisa lebih baik dari ini," ujar Mihajlovic di Football Italia.Florence - AC Milan sial ketika mereka kehilangan Rodrigo Ely akibat kartu kuning kedua menjelang babak pertama berakhir. Namun, lini depan mereka juga memperlihatkan catatan yang tidak bisa dibilang bagus. Kartu merah Ely pada menit ke-36 menjadi salah satu cerita dari kekalahan 0-2 yang diderita Rossoneri dari Fiorentina, Senin (24/8/2015) dinihari WIB. Apesnya buat Milan, kekalahan tersebut terjadi ketika mereka sedang pede-pede-nya. Ketika menang 2-0 atas Perugia pada babak ketiga Coppa Italia, 17 Agustus silam, Milan dengan wajah baru menunjukkan performa menjanjikan. Ely, yang diduetkan sebagai palang pintu bersama Alessio Romagnolli, tampil apik. Begitu pula dengan trio di lini depan mereka: Keisuke Honda-Luiz Adriano-Carlos Bacca. Satu-satunya yang diprotes sang pelatih, Sinisa Mihajlovic, dari pertandingan itu adalah Milan terlalu cepat puas. Mereka melepas pedal gas ketika sudah unggul 2-0. Imbasnya, mereka tampil tanpa tenaga di babak kedua. Mihajlovic sepertinya harus mengevaluasi lagi performa timnya setelah kekalahan dari Fiorentina. Honda-Adriano-Bacca kembali diandalkan di lini depan, dengan Honda dipasang sebagai trequartista di belakang Adriano dan Bacca. Berbeda dengan laga melawan Perugia, ketiganya melempem dinihari tadi. Milan punya 8 attempts, tapi tidak ada satu pun yang mengarah tepat sasaran. Hanya Bacca yang melepaskan attempts pada laga tersebut (2 attempts), sementara Honda dan Adriano malah nihil. Pemain Milan yang paling banyak melepaskan attempts adalah Giacomo Bonaventura dengan 3 attempts sepanjang laga. Dalam catatan WhoScored, ini adalah pertama kalinya Milan gagal menorehkan attempts on target pada sebuah laga sejak menghadapi Lazio, Maret 2014. Milan boleh mendominasi lini tengah, tapi catatan di atas menunjukkan bahwa lini depan mereka masih belum cukup efektif. "Bermain dengan 10 orang memang membuat semuanya lebih berat, tapi seharusnya kami bisa lebih baik dari ini," ujar Mihajlovic di Football Italia.

Bandar bola - Tak Efektifnya Lini Depan di Balik Kekalahan Milan

Bandar bola - AC Milan sial ketika mereka kehilangan Rodrigo Ely akibat kartu kuning kedua menjelang babak pertama berakhir. Namun, lini depan mereka juga memperlihatkan catatan yang tidak bisa dibilang bagus.

Kartu merah Ely pada menit ke-36 menjadi salah satu cerita dari kekalahan 0-2 yang diderita Rossoneri dari Fiorentina, Senin (24/8/2015) dinihari WIB. Apesnya buat Milan, kekalahan tersebut terjadi ketika mereka sedang pede-pede-nya.

Ketika menang 2-0 atas Perugia pada babak ketiga Coppa Italia, 17 Agustus silam, Milan dengan wajah baru menunjukkan performa menjanjikan. Ely, yang diduetkan sebagai palang pintu bersama Alessio Romagnolli, tampil apik. Begitu pula dengan trio di lini depan mereka: Keisuke Honda-Luiz Adriano-Carlos Bacca.

Satu-satunya yang diprotes sang pelatih, Sinisa Mihajlovic, dari pertandingan itu adalah Milan terlalu cepat puas. Mereka melepas pedal gas ketika sudah unggul 2-0. Imbasnya, mereka tampil tanpa tenaga di babak kedua.

Mihajlovic sepertinya harus mengevaluasi lagi performa timnya setelah kekalahan dari Fiorentina. Honda-Adriano-Bacca kembali diandalkan di lini depan, dengan Honda dipasang sebagai trequartista di belakang Adriano dan Bacca.



Berbeda dengan laga melawan Perugia, ketiganya melempem dinihari tadi. Milan punya 8 attempts, tapi tidak ada satu pun yang mengarah tepat sasaran.

Hanya Bacca yang melepaskan attempts pada laga tersebut (2 attempts), sementara Honda dan Adriano malah nihil. Pemain Milan yang paling banyak melepaskan attempts adalah Giacomo Bonaventura dengan 3attempts sepanjang laga.

Dalam catatan WhoScored, ini adalah pertama kalinya Milan gagal menorehkan attempts on target pada sebuah laga sejak menghadapi Lazio, Maret 2014.

Milan boleh mendominasi lini tengah, tapi catatan di atas menunjukkan bahwa lini depan mereka masih belum cukup efektif.

"Bermain dengan 10 orang memang membuat semuanya lebih berat, tapi seharusnya kami bisa lebih baik dari ini," ujar Mihajlovic di Football Italia.


Posted by


Tidak ada komentar:

Posting Komentar